Pedoman Penulisan Fonetik Bahasa Aceh

Penulisan fonetik dalam bahasa Aceh terbagi menjadi vokal, vokal sengau, diftong, dan konsonan.

Kegigihan Sang Teuku Umar dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Bagi penggemar sejarah tentu anda akan tertarik untuk membaca buku ini, sebagaimana buku ini mengisahkan tentang berbagai peristiwa panglima aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan...

Kebangkitan Bahasa dan Sastra Aceh

Harian Serambi Indonesia edisi, Jumat 16 Desember 2022 merilis berita dengan judul Mulai Dari Pemanfaatan Pangan Lokal Hingga Makna ‘Rateb Doda Idi’

Hermeneutika dan Positivisme Logis

Filsafat telah membawa perubahan yang begitu penting dalam dunia pendidikan.

Saat Ayah dan Anak Kompak Mencuri Kambing

Dilma, 30, warga Desa Alue Naga Syiah Kuala, merasa heran. Tiga ekor kambingnya tidak pernah kembali ke kandang. Sang istri-pun kerap kali memaki dia perihal raibnya sang kambing.
Cuma satu kalimat yang istrinya pinta kepada Dilma. “Tolong cari tahu apa yang terjadi dengan kambing kita. Kalau misalnya terlindas mobil, pasti ada bangkainya. Namun kalau seperti ini, besar kemungkinan kambing kita diambil pencuri,” tutur Dilma sambil menyerupai suara sang istri.
Benar saja, Jumat (16/3), ketika orang banyak orang bergegas menunaikan sholat jum’at di mesjid. Dilma dengan malu-malu mengaku sengaja tidak menunaikan ibadah ‘haji kecil’ itu. Dia mengaku ingin menyelidiki siapakah pencuri kambing di desa mereka selama ini. Dilma-pun bergegas ke lokasi, dimana kambing-kambing miliknya biasa merumput. Disana, dia mengedap bak detektif di film-film action.
Tak lama misinya berjalan, tiba-tiba satu unit mobil scarlet dengan nomor polisi BL 759 KY berhenti tiba-tiba. Minubis berwarna merah itu parkir di sembarang tempat. Sedangkan para penumpang didalamnya seperti sedang mengamati sesuatu.
Dilma yang berada ditempat persembunyian-pun mulai curiga. Namun dia ingin menunggu waktu yang tepat guna memergoki pelaku. Apakah pemilik mobil itu benar sebagai pencuri kambing yang selama ini meresakannya warga Alue Naga, atau bukan.
“Saat itu, saya bersembunyi dibalik semak dan saya sudah curiga bahwa mobil itu adalah pencuri kambing yang selama ini,” papar dia lagi.
Kemudian secara tiba-tiba, seorang penumpang yang berpostur tubuh gemuk membukakan pintu mobil tadi. Pria itu berjalan ke arah kambing yang sedang merumput. Dengan gerak cepat, dia menangkap satu ekor diantaranya, serta menyeretnya ke mobil.
Dilma kaget luar biasa. Secara spontan dia keluar dari tempat persembunyian dan berteriak. “Maling…maling..malingg,” teriak dia.
Teriakan tersebut dia lakukan sambil berlari mengejar pria gemuk tadi. Tangannya memegang kayu balok dan mencoba menghantam kaca mobil. Sedangkan pria gemuk yang tak lain adalah pencuri tersebut, langsung mencoba menancap gas sekencang mungkin meninggalkan tempat kejadian perkara.
Naas, teriakan Dilma tadi, rupanya di dengar oleh beberapa penduduk setempat. Dilma dibantu sejumlah warga, kemudian langsung mengejar pelaku. Aksi kejar-kejaran gaya Jackie Chen-pun terjadi di Alue Naga pada Jum’at yang terik.
Kempulan asap hitam yang keluar dari knalpot mobil tua pencuri tadi, cukup menambah sisi dramatis cerita Dilma. Dia bersama seorang warga menaiki motor untuk mengejar pelaku. Sayangnya, maling ini pun tidak mau menghentikan laju mobilnya itu.
Lagi-lagi naas, mobil pencuri ternyata kehabisan bensin, tepat sebelum tiba di Jembatan Alue Naga. Oleh warga setempat, mereka langsung dijadikan sasak tinju. Sedangkan para pencuri tadi, balas melawan dengan menghajar penduduk. Seorang warga mengaku mendapat pukulan balasan dari pencuri tadi.
“Pencuri ini juga membalas pukulan kami dan saya terkena tamparan oleh pria pencuri,” kata Agam, salah seorang warga yang mengejar pencuri.
Karena jumlah warga lebih banyak dari pencuri ini. Akhirnya, duet tadi-pun duimenangkan oleh Dilma Cs. Sang pencuri ini pun bisa ditaklukan. Tubuh pencuri tadi terlihat memar dan penuh luka saat digiring ke Mapolsek Syiah Kuala. Dilma sempat mengaku merasa kasihan untuk memukulinya lebih parah lagi.
“Kalau kami tidak ada pengertian, mungkin pencuri itu sudah mati kami pukul,” tandas Dilma.
Para pencuri tadi berjumlah empat orang. Mereka digiring oleh warga ke Kantor Polsek Syiah Kuala guna menghindari main hakim sendiri. Satu ekor kambing dan tali temali menjadi barang bukti, yang kini diamankan.
Sayangnya, Ketika Harian Aceh menanyai nama-nama para pelaku ini. Pihak kepolisian itu mengaku untuk saat ini dalam tahap pemeriksaan dan belum bisa di sebutkan namanya. “Kami masih mengolah BAP kemungkinan besok baru bisa kami paparkan namanya itu,” ujar seorang anggota kepolisian setempat.
Sedangkan Dilma, mengaku sangat kesal karena ulah para pencuri ini. Tidak hanya kambing manjadi incaran mereka. Tetapi sapi yang sudah ukuran besar-pun pernah mereka curi. “Pencuri itu ayah dan anak kandung. Kami mengharapkan mereka mendapat hukuman seberat-beratnya,” tutup Dilma. Rahmat Nuthihar
Share:

Mapala Fkip Buka Diksar Perdana



Unit kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) FKIP membuka kesempatan bagi mahasiswa FKIP untuk bergabung didalamnya, pendaftaran ini di buka dari tanggal 17 hingga 20 maret, Saiful Amri Ketua Mapala FKIP mengatakan , mahasiswa yang bergabung dengan mapala ini nantinya akan mengikuti pendidikan dasar selama dua hari. Hal ini diperuntukkan kepada angota mapala guna menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan.

“Insya Allah, nantinya mapala akan mengadakan diksar selama dua hari,” kata saiful

Pendidikan mapala sangat dibutuhkan oleh mahasiswa sendiri mengingat saat ini, pengaruh global warming (pemanasan global) kian hari terus mendekat. Sebagai mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan kegiatan mapala ini bermanfaat untuk hal tersebut.

Mapala Fkip sendiri terbentuk tahun 2011 silam dan hal intu merupakan inisiatif dari Saiful Amri dan beberapa rekan yang lainnya. Hal itu diungkapkan ketika bincang –bincang dengan harian aceh. saiful juga mengajak seluruh mapala di unsyiah untuk saling membantu terlepas dari kepentingan selintir pihak. 
Share: