Pedoman Penulisan Fonetik Bahasa Aceh

Penulisan fonetik dalam bahasa Aceh terbagi menjadi vokal, vokal sengau, diftong, dan konsonan.

Kegigihan Sang Teuku Umar dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Bagi penggemar sejarah tentu anda akan tertarik untuk membaca buku ini, sebagaimana buku ini mengisahkan tentang berbagai peristiwa panglima aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan...

Kebangkitan Bahasa dan Sastra Aceh

Harian Serambi Indonesia edisi, Jumat 16 Desember 2022 merilis berita dengan judul Mulai Dari Pemanfaatan Pangan Lokal Hingga Makna ‘Rateb Doda Idi’

Hermeneutika dan Positivisme Logis

Filsafat telah membawa perubahan yang begitu penting dalam dunia pendidikan.

Resensi Buku: Kegigihan Sang Teuku Umar dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

 


Identitas Buku


Judul   : Teuku Umar Leadership
Penulis : Zainal Putra dan Jasman J. Ma’ruf
Penerbit   : Kencana
Tahun terbi  : 2022
Tebal halaman  : 254 halaman
Ukuran buku   : 15.5 x 23 cm
ISBN : 978-623-384-183-2
Harga   : Rp100.000


Bagi penggemar sejarah tentu anda akan tertarik untuk membaca buku ini, sebagaimana buku ini mengisahkan tentang berbagai peristiwa panglima aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan, khususnya tentang Teuku Umar. Tidak hanya itu, banyak sejarah aceh lainnya yang dibahas dalam buku ini, mulai dari masa kejayaan kerajaan Aceh Darussalam, raja-raja kerajaan Aceh Darussalam dan juga ada sejarah meletusnya perang padre di Minangkabau.

Gambar 1. Tangkapan layar resensi buku Teuku Umar yang diulas pada Youtube. 

Buku ini merupakan sebuah pembelajaran dari seorang panglima perang Aceh dan mendeskripsikan nilai-nilai kepemimpinan yang terdapat pada sosok Teuku Umar selama perjuangannya menghadapi penjajahan Belanda. Teuku Umar merupakan seorang panglima perang yang sangat gigih melawan penjajahan Belanda di bumi Aceh. Beliau sangat ditakuti oleh musuh dan menjadi buah  bibir di seluruh penjuru Nusantara. Dibalik ketokohan dan mental heroik dari seorang Teuku Umar kita dapat memetik nilai-nilai kepemimpinan  sangat relevan yang dapat kita terapkan sebagai pemimpin dalam berbagai organisani dan lintas budaya. Upayanya begitu besar dalam membangun loyalitas pengikut untuk mencapai tujuan bersama. Semangat beliau tidak pernah terkuras, begitu pula dengan sosok istrinya yang senantiasa membatu beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan. Teuku umar sangat berpengaruh dalam memberikan motivasi kepada masyarakat aceh, beliau terus-terusan membangkitkan masyarakat aceh untuk membela tanah aceh. 




Teuku Umar lahir pada tahun 1854 M di Meulaboh,di Gampong Mesjid, sekarang bernama Gampong Belakang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Ayahnya bernama Teuku Mahmud anak dari Teuku Nanta Chik, ibunya bernama Cut Mohani, puteri Teuku Suloh. Teuku Umar merupakan anak ke 3 dari 6 bersaudara, yang terdiri dari 4 orang laki-laki yaitu: Teuku Cut Amat, Teuku Putih Simalur, Teuku Umar dan Teuku Musa dan 2 orang perempuan. Namun, 2 orang saudara perempuan tidak dijelaskan namanya. Teuku Umar memilik empat orang istri, yaitu: istri pertama Cut Nyak  Meuligo, putri Teuku Abas, panglima  Seri Setia Ulama Kepala Sagi XXV Aceh Besar, Lhok Nga, istri kedua Cut Nyak Safiah, anak Teuku Imum Leupeung, istri ketigaCut Nyak Din, seorang janda muda, dan istri keempat Cut Nyak Alooh binti Teuku Maharadja Lhok Seumawe. 

 

Teuku Umar memiliki perjuangan perang yang panjang dalam menghadapi  Belanda dengan perang yang dimotori dan diikuti oleh beliau,ada beberapa peperangan yang beliau ikuti diantaranya : perang Aceh I dan II pada saat itu meletus  sekitar tahun 1873, Teuku Umar masih berusia 19 tahun sudah mengikuti perang demi mempertahankan Kutaraja sebagai utusan pemuda dari Meulaboh ,kemudian perang Meulaboh, pada tahun 1877 Teku Umar bersama dengan Teuku Chik Muda yang juga pamannya memepertahankan Meulaboh dari agresi belanda. Teuku Umar syahid pada tanggal 11 Februari 1899 saat terjadi pertempuran dengan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Van Heutzs di daerah Suak Ujong Kalak, Meulaboh. Tapi beberapa sejarah menyatakan Teuku Umar wafat tanggal 10 Februari 1899. Adapun setelah tertembak bersibah dara dan menyadari ajalnya akan tiba, Teuku Uar berpesan kepada Pang Laot, seorang kepercayaannya: “Kutitipkan rakyat dan tanah Aceh ini sedapat yang bisa engkau kerjakan. Selamat dari cengkeraman si kafir, penjajah Belanda. Sampaikan salam dan pesanku pada Cut Nyak Dhien, istriku.” (hal:48)

 Jenazah teuku umar dibawa lari oleh pengikut setianya ke pucok lueng pedalaman Suak Raya , dan melalui reudeup dibawa ke Pasie Megat , Tanjong Meulaboh untuk dimakamkan di dekat makam ibunya.Besarnya jasa Teuku Umar dalam melawan belanda , maka pada tahun 1955 Teuku Umar diangkat oleh presiden RI sebagai pahalwan nasional , melalui surat keputusan presiden dan diperingati untuk pertama kalinya pada tahun 1957.

 Dari catatan sejarah , diketahui bahwa Teuku Umar hidup hanya sampai umur 45 tahun , dari 1854 -1899. teuku umar sudah berjuang melawan belanda sejak umur 19 tahun .berarti secara keseluruhan ia telah berjuang selama 26 tahun melawan kafir Belanda.

Kepemimpinan Teuku Umar  (Teuku Umar Leadership) dapat kita kupas bahwa sanya beliau memiliki sejumlah karakteristik kepemimpinan yang sangat berpengaruh terhadap pengikutnya. Beliau memiliki kecerdasan dan kesopanan yang tercermin dari penilaian Van Heutsz, seorang jenderal belanda:

“Teuku Umar Adalah ‘Burung’ Yang Luar Biasa Cerdik,Muda,Ganteng,Seorang Aceh Yang Amat Sopan,Kacak,Berdaya Giat Dan Nekad. Banyak kerugian yang dibuat Umar terhadap kita”. Van menggunakan istilah  “burung”, yang bermakna bahwa penjajah Belanda sangat berkeinginan untuk menangkap sosok Teuku Umar dengan bujuk rayu, ataupun dengan janji yang muluk-muluk. Keberanian Teuku Umar juga terlihat dari pembelotannya terhadap Belanda dan melakukan pembelotan terhadapa Belanda. Dari budi luhurnya beliau, rurat kabar Belanda menyiarkan “ de gevangenen zijn over het algemeen redelijk goed behandeld”, artinya para tawanan diperlakukan dengan baik. (hal:162-163) . Bahkan hasil perdagangan ladanya dengan pihak internasional digunakan sebagai dana perjuangan yang menunjukkan bukti kedermawanan beliau.

Terkandung banyak sejarah dan pesan yang dapat kita ambil adalam buku ini. Sejarah yang tercantum tidak hanya tentang Teuku Umar saja melainkan asal usul bahkan masa kejayaan kerajaan Aceh Darussalam. Banyak juga terkait perang dan kisah panglima lainnya dalam menghadapi penjajahan. Tidak hanya pemimpin yang dibahas melainkan teori, konsep, pengukuran bahkan juga terbukti kepemimpinan Teuku Umar  mencerminkan kepemimpinan islami yang didalamnya masih berpedoman dengan Al-Qur’an dan Hadis. Dengan berbagai gaya kepemimpinan yang dibahas, ilmu kepemimpinan tersebut bisa berdampak kepemimpinan terhadap individu dan organisasi. 

Namun,  banyak istilah, pepatah, dan kata yang harus diterjemahkan dapat membuat orang asing kurang bisa memahami dan bahkan kurang tertarik , padahal istilah tersebut memiliki makna yang sangat penting,dan adapula sebagian pepatah sudah di terjemahkan. Adapun contoh pepatah yang tercantum diantaranya:

Meuri-ri kayee taikat beunteueng, meuri-ri ureung ta pula guna”. Kiasannya: tiap-tiap orang mempunyai watak dan kemauan yang berbeda-beda, oleh sebab itu hanya pada orang yang baik kita dapat menananm budi). 


 Banyak ditemukan pendapat sejarah yang berbeda-beda tanpa alasan yang kuat juga membuat pembaca susah memahaminya. Walaupun tercantum teori yang berbeda-beda namun untuk lebih memahaminya kita harus mencari lebih lanjut di sumber lain. Pendapat yang berbeda mengenai sejarah salah satunya terdapat pada tahun kelahiran Teuku Umar, menurut Teuku Dadek, seorang sejarawan Aceh Barat menerangkan bahwa Teuku Umar lahir pada tahun 1854 M di Meulaboh, sedangkan menurut Kamajaya, Dumadi, Said & Wulandari, Safwan,  menyebutkan bahwa Teuku Umar lahir pada tahun 1854 di Meulaboh. Adapun literatur sejarah lainnya menyebutkan Teuku Umar lahir di Meulaboh pada tahun 1859 M.

Namun, di dalam buku memang adanya pembahasan tentang teuku umar memiliki istri lebih dari 1 orang, tetapi tidak adanya penjelasan tentang mengapa teuku uamar berpoligami ( yaitu menikah lebih dari satu ), juga tidak ada diaebut kan siap nama atau siapa pengkhianat dari rombongan teuku umar itu sendiri.
Teuku Umar merupakan seorang motivator yang sangat bijaksana, cerdas, berbudi luhur, dan memiliki kemampuan untuk membangkitkan semangat pemuda Aceh, khususnya bagi generasi-generasi muda yang akan melanjutkan kepemimpinan. Banyak hal yang dapat kita pelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun bukan di medan perang, namun dalam sebuah organisasi pastinya kita sangat memerlukan seorang pemimpin yang baik. Dari buku ini kita bisa menanggapi bahwa sanya Teuku Umar sudah memiliki jiwa kepemimpinan sejak kecil. Belua sudah mulai berperang di usia 19 tahun. Dengan buku ini kita bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air yang kuat, seperti sosok Teuku Umar.



Catatan 
Resensi ini ditulis oleh mahasiswa Universitas Teuku Umar untuk memenuhi tugas perkuliahan bahasa Indonesia. Resensi ditulis oleh Putri Rahmawati dan Nisa Asna Wati. 



Share:

Pedoman Penulisan Fonetik Bahasa Aceh

Bagi Anda yang ingin menulis bahasa Aceh dengan penulisan fonetik, berikut ini penulis sertakan penulisan fonetik sesuai dengan IPA (International Phonetic Alphabet). 

Penulisan fonetik dalam bahasa Aceh terbagi menjadi vokal, vokal sengau, diftong, dan konsonan. Masing-masing penulisan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 

Vokal
Bahasa Aceh mempunyai 17 vokal tunggal. Sepuluh vokal tunggal dihasilkan melalui mulut, yaitu a, i, e, è, é, eu, o, ô, ö, dan u. Kesepuluh vokal tunggal ini diberi nama vokal oral. Tujuh vokal lainnya dihasilkan melalui hidung, yaitu ‘a, ‘i, ‘è, ‘eu, ‘o, ‘ö, dan ‘u. Ketujuh vokal ini disebut vokal nasal (Wildan, 2010).

Gambar 1. Penulisan Vokal

Vokal Sengau 
Vokal sengau dalam bahasa Aceh terdiri atas 12 yakni
  1. 'a
  2. 'i
  3. 'u
  4. o
  5. ‘ö
  6. eu
  7. ei
  8. ui
  9. ôi
  10. ‘ai
oi/ ôi/ öi

Kedua belas vokal sengau tersebut ditulis dalam lambang fonetik sebagai berikut. 
Gambar 2. Penulisan Fonetik untuk vokal sengau dan diftong. 

Dalam bahasa Aceh juga terdapat konsonan yang meliputi, 
  1. ng
  2. ny
  3. sy / sh 
  4. ph
  5. th
  6. dj
  7. zh
  8. ch/kh
  9. gh
  10. jh
  11. dh
  12. t
  13. k
  14. kr
  15. rh
  16. cr
  17. lh
  18. dr

Adapun penulisan vokal pada fonem di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.








Share: