Pedoman Penulisan Fonetik Bahasa Aceh

Penulisan fonetik dalam bahasa Aceh terbagi menjadi vokal, vokal sengau, diftong, dan konsonan.

Kegigihan Sang Teuku Umar dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Bagi penggemar sejarah tentu anda akan tertarik untuk membaca buku ini, sebagaimana buku ini mengisahkan tentang berbagai peristiwa panglima aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan...

Kebangkitan Bahasa dan Sastra Aceh

Harian Serambi Indonesia edisi, Jumat 16 Desember 2022 merilis berita dengan judul Mulai Dari Pemanfaatan Pangan Lokal Hingga Makna ‘Rateb Doda Idi’

Hermeneutika dan Positivisme Logis

Filsafat telah membawa perubahan yang begitu penting dalam dunia pendidikan.

Proposal Penelitian;Analisis Kesalahan Pemakaian Diksi dalam Koran Serambi Indonesia Rubrik Kutaraja

ANALISIS KESALAHAN PEMAKAIAN DIKSI DALAM KORAN HARIAN SERAMBI INDONESIA RUBRIK KUTARAJA

Rahmad Nuthihar

1.      Latar Belakang
Media mempunyai peran ganda dalam kehidupan sehari-hari. Selain sarana menyampaikan informasi, media juga berfungsi untuk mencerdaskan pembaca. Penggunaan bahasa indonesia baik yang benar serta merujuk pada Undang-Undang (UU) No 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara adalah ciri media yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa khusunya masyarakat Aceh.

Nugroho (2013) mengatakan, masyarakat sebaiknya hanya mengonsumsi pers berkualitas. Melalui kiat seperti itu, dengan sendirinya pers atau media yang tidak berkualitas akan mati, karena tidak ada yang membeli. Yang kita butuhkan adalah pers yang berkualitas, pers yang dapat menunumbuhkembangkan masyarakat dalam segala bidang politik, budaya, ekonomi, dan sosial akan terbentuk.

Pengunaan bahasa indonesia sendiri berdasarkan kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonnesia berfungsi sebagai (a) bahasa negara (b) bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan, (c) bahasa resmi perhubungan  pada tingkat nasional, baik untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan maupun untuk kepentingan pemerintahan, (d) bahasa remsi di dalam kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi moden (Halim, 1976 : 145).

Penelitian ini berkenaan dengan analisis kesalahan leksikal di koran harian serambi indonesia rubrik Kutaraja. Penelitian ini penting dilakukan mengingat fungsi bahasa Indonesia itu sendiri  (1) lambang kebanggaan nasional (2) lambang iendentitas nasional (3) alat pemersatu berbagai masyarakt yang berbeda-beda latar belakang sosila, budaya, dan bahasa (4) alat perhubungan antarbudaya dan daerah (Setyawati 1 : 2010).

Penulis merasa penelitian ini sangat bermanfaat untuk khasanah penggunaan bahasa Indonesia terutama di koran Harian Serambi Indonesia. Setiap hari koran tersebut dibaca oleh ribuan orang baik kalangan bawah hingga kalangan atas. Tanpad disadari penggunaan bahasa indonesia terutama pemakaian diksi yang salah membuat masyarakat mengikuti pemilihan diksi di dalam koran tersebut.

Seseroang pembicara atau penulis akan memilih kata yang “terbaik” untuk mengungkapkan pesan yang akan disampaikannya. Pilihan kata yang “terbaik” adalah yang memenuhi syarat antara lain ; (1) ketepatan, (2) kebenaran, (3) kelaziman (Alwi dkk, 1992:11)

Pemilihan rubrik yang dikhususkan pada Kutaraja, penulis merasa rubrik tersebut perlu mendapat sentuhan oleh orang yang paham dibidangya. Dewasa kali ini, rubrik tersebut notabennya dibaca oleh pejabat pemerintahan di Provinsi Aceh. Dan sangat  disayangkan bila hal ini tidak mendapat perhatian khusus dari pihak media serambi indonesia. Tentu, selain menyampaikan informasi, media sendiri sangat besar pengaruhnya dalam masyarkat terutama menyangkut pemakaian bahasa indonesia. 
Kesalahan bahasa dapat terjadi pada ragam  bahasa lisan dan ragam tulis. Kesalahan pada bahasa pada ragam tulis bersifat permanen. Akibatnya, kesalahan yang terjadi pada ragam tulis dapat memberi dampak negatif yang lebih  luas dan permanen. Pembaca akan meniru tulisan yang dibacanya, menjadi skemata, dan menulis pada tempat dan waktu yang lain. Kesalah itu akan terus berulang jika tidak mendapat perhatian dan perbaikan yang semestinya. Oleh itu, kesalahan ragam tulis, termasuk kelasahan pemilihan diksi di koran harian serambi indonesia, perlu ditanggai dan diatasi.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
(1)   Bagaimana kesalahan pemilihan diksi pada koran harian Serambi Indonesia?
(2)   Aspek dan tipe kesalahan yang bagaimana dominan terjadi pada pemilihan diksi di koran harian serambi indonesia rubrik kutaraja?

3.      Tujuan Penelitan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,  tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut ;
(1)   mendeskripsikan kesalahan pemilihan diksi pada koran harian Serambi Indonesia;
(2)   mendeskripsikan aspek dan tipe kesalahan yang dominan terjadi pada pemilihan diksi di koran harian serambi indonesia rubrik kutaraja;

4.      Tinjauan Pustaka
4.1  Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa
kesalahan penulisan bahasa indonesia berujuk pada empat hal atau kata lainnya salah. Pertama ‘Salah’ kata salah ini sendiri diantonimkan dengan ‘betul’ pada prinsipnya yang dilakukannya itu tidak betul, sertia tidak menurut norma dan ketuan yang berlaku. Hal ini terjadi kemungkinan penulis tersebut khilaf, jika kesalahan ini dikatikan dengan penggunaan kata, maka penulis tersebut belum tahu kata yang tepat untuk dipakai.

Kedua ‘penyimpangan’ dapat diartikan menyimpang dari norma yang ditetapkan. Wartawan ini sendiri menulis berita mengabaikan, enggan serta tidak mau menggunakan bahasa indonesia yang sebagaimana semestinya.

Ketiga ‘pelanggaran’ hal cenderung bersifat negatif. Umumnya penutur bahasa itu, dengan penuh kesadaran tidak mau mengikuti norma yang telah ditentukan, sekalipun ia mengetahui bahwa yang telah ia lakukan berakibat tidak baik. Sehingga dalam penulisan berita sering kali berujung pada ketidakmampuan pembaca menangkap pesan yang dituliskan. Atau dengan kata lain dikatakan tidak mampu menyampaikan pesan dengan tepat. 

Keempat ‘kekhilafan’ merupakan proses psikologis penutur dalam menuliskan sesuatu, hal ini menandai seorang khilaf menerapkan teori atau norma yang memang benar-benar diketahinya. Kemungkinan hal ini disebabkan kurang telitinya saat menulis. (Setyawati 1 : 2010).

Analisis kesalahan berbahasa merupakan suatu studi terhadapa pemakaian bahasa tertentu oleh masyarakat. Analisis kesalahan berbahasa dapat diarahkan untuk meneumukan (1) kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh bahasa lain (intralinggual), (2) kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh kemampuan pemakai bahasa itu sendiri (interlingual), dan (3) faktor psikologis dan fisiologis berpikir kemampuan pancaindra.

4.2  Fungsi Analisis kesalahan berbahasa
Richar (dalam Saparni, 1986 : 40-44) mengemukakan bahwa anlisis kesalahan berbahasa memiliki dua fungsi, yaitu fungsi teoritis dan praktis. Fungsi praktis merupakan fungsi yang dimanfaatkan hasilnya bagi bahasa itu dan pekamakainya (pedagogis). Analisis kesalahan dan fungsi ini memiliki manfaat sebagai berikut;
1.      Memberikan umpan balik kepada pemakai bahasa mengenai kesalahan. Kadar kesalahannya, dan upayayang harus dilakukan berikutnya ;
2.      Memabantu erencaan pelaksanaan perbaikan, merupakan usaha yang ditunjuk khusus untuk membantu pemakai bahasa dalam mengatasi kesulitan dan memperbaiki kesalahan yang masih dialami.
3.      Membantu pendapat dalam ruang lingkup kesalahan. Usaha ini dapat bermanfaat bagi pihak yang ingin mengetahui kesalah-kesalahan dalam bahasa yang fungsi secara teoritisnya merupakan suatu usaha  ntuk memahami proses  belajar mengajar bahasa kedua. Fungsi ini juga bermanfaat pada saat terjadinya kesalahan, yakni berfungsi sebagai panduan dalam jangka waktu yang panjang. Teori ini akan bertahan sampai dengan adanya pernyempurnaan atau penemuan baru yang lebih baik.  Fungsi teoritis mempunyai dua manfaat utama, yaitu (1) meberikan gambaran mengenai proses penggunaan bahasa dewasa ini. Gambaran dapat diperoleh dengan mengganalisis bahasa pemakainya. Berdasarkan kesalahan yanad didapati dapat diperoleh gambaran bagaimana pemerolehan bahasa atau pemakaian bahwa dewasa ini dan (2) memberikan gambaran mengenai strategi belajar bahasa yang dilakukan oleh  pembelejar bahasa. Gamabaran yang diperoleh akan menajawab pertanyaan-pernyataan, seperti mengapa ia melakukan kesalahan, mengapa bahasa sulit diapahaminya, dan bagaimana cara mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut. Berdasarkan jawaban itu akan disusun teori-teori yang dapat mencegah terjadinya kesalahan pada bagian dan waktu lain.

5.      Kontribusi Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut ;
(1)   Dari segi keilmuan hasil penelitian ini, antara lain, dapat menamabag dan memperluas wawasan penulis dan pihak lain yang berkepentingan dengan masalah yang diteliti.
(2)   Dari segi kepraktisan hasil penelitian-penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyrakat dan pemerintah daerah dalam hal pelaksaan gerakan disip;in nasional, khususnya disilplin berbahasa terkait de3ngan wacana RUU kebahasan yang sedang digulirkan. 

6.      Sumber Data
Sumber data penelitan ini adalah koran harian Serambi Indonesia Rubrik Kutaraja yang diterbitkan bulan Mei-Juni tahun 2013.

7.      Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penggunaan metode tersebut untuk memperoleh deskripsi secara faktual mengenai hal-hal yang akan diteliti sedang berlangsung pada masa sekarang. Penelitian yang dilakukan semat-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang ada sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perincian seperti potret paparan bagaimana adanya (Sudaryanto 1988b:62).

8.      Teknik Penelitian
8.1  Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi daan teknik catat atau ream (Mahsunb : 2005). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari objek penelitian. Pemgantan dilakukan pada koran harian Serambi Indonesia rubrik Kutaraja yang diterbitkan pada  Mei-Juni 2013. Data kesalahan pemakaian diksi yang teramati dicatat atau direkam akan dijadikan korpus data.

8.2  Teknik Pengganalisisan Data
Data yang sudah terkumpul atau data terindentifikasi dicatat dalam korpus data. Selanjutnya, data tersebut diklasifikasikan dan dianalisis berdasarkan aspek dan tipe kesalahan. Sesuai dengan karakteristik data yang ingin diperoleh, pengganalisisan data penelitian ini menggunakan teknik kualitatif. Hal ini sesuai dengan karakteristik data yang dideskripsikan (Mahsun 2005). Berkaitan dengan ini, Ellis (dalam Tarigan, 1995:86) mengemukakan bahwa langkah kerja analisis kesalahan berbahasa adalah mengumpulkan data, mengindentifikasikan data, menjelaskan kesalahan, dan menggevaluasikan. Kemudian, untuk menentukan aspek atau tipe kesalahan yang dominan terjadi digunakan rumus presentase berikut.

P=f/N x 100%
Keterangan
P = Angka Presentase
F= Frekuensi Dicari Presentasenya
N=Jumlah yang Dijadikan Data
100% = Nulai tetap (Sudijono 19996)




DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1991. Pendoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Depdiknas. 2003. Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing. Jakarta: Pusat Bahasa.

Dewan Pers. 2013. Pers Berkualitas, Masyarakat Cerdas. Jakarta: Dewan Pers

Dewan Pers..2012. UU Pers dan Peraturan-peraturan Dewan Pers. Jakarta: Dewan Pers

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Samarin, William J. 1998. Ilmu Bahasa Lapangan. (Terjemahan Yus Badudu). Yogyakarta: Kanisius.

Sapani, Suardi. 1986. “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas 2 SMA 2 SMA Negeri Kodya Bandung”. Tesis IKIP Bandung.

Raihan. 2012. “Analisis Kesalahan Penulisan Bahasa Aceh pada Media Lur Ruang di Kota Banda Aceh”. Skripsi Unsyiah.

Sudaryanto. 1988b. “Metode Linguistik Bagian Kedua: Metode dan Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gadjah Mada University Prees.

Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja GtadindoPersada.

Tarigan, H.G. 1995. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta:Yuma Pustaka.


Share: