Pedoman Penulisan Fonetik Bahasa Aceh

Penulisan fonetik dalam bahasa Aceh terbagi menjadi vokal, vokal sengau, diftong, dan konsonan.

Kegigihan Sang Teuku Umar dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Bagi penggemar sejarah tentu anda akan tertarik untuk membaca buku ini, sebagaimana buku ini mengisahkan tentang berbagai peristiwa panglima aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan...

Kebangkitan Bahasa dan Sastra Aceh

Harian Serambi Indonesia edisi, Jumat 16 Desember 2022 merilis berita dengan judul Mulai Dari Pemanfaatan Pangan Lokal Hingga Makna ‘Rateb Doda Idi’

Hermeneutika dan Positivisme Logis

Filsafat telah membawa perubahan yang begitu penting dalam dunia pendidikan.

Kebangkitan Bahasa dan Sastra Aceh


Kebangkitan Bahasa dan Sastra Aceh 


Harian Serambi Indonesia edisi, Jumat 16 Desember 2022 merilis berita dengan judul Mulai Dari Pemanfaatan Pangan Lokal Hingga Makna ‘Rateb Doda Idi’. Sebuah prestasi yang membanggakan kita semua kampus ‘Jantong Hatee Rakyat Aceh’, Universitas Syiah Kuala (USK) telah menghasilkan 118 guru besar/profesor. Tentu yang menarik bagi saya pribadi pada judul berita Serambi Indonesia tersebut adalah pengukuhan Yusri Yusuf sebagai profesor bidang bahasa dan sastra dengan riset berupa doda idi (syair pengantar tidur anak). 





Jika tahun sebelumnya (2021), terdapat 3 guru besar yang dikukuhkan oleh rektor USK dengan topik riset bahasa dan sastra Aceh. Prof Dr Moh. Harun M.Pd ditetapkan sebagai guru besar dengan riset berupa sastra Aceh. Selanjutnya, Prof Dr Yunisrina Qismullah Yusuf melakukan riset mendalam tentang variasi bunyi bahasa Inggris yang dihasilkan oleh para penutur Aceh. Terakhir, dengan riset berupa dialek yang terdapat di Aceh, rektor USK melantik Prof Dr Zulfadli A Aziz (Serambi Indonesia). 

Dalam dua tahun ini, sudah ada 4 guru besar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) di USK dengan riset seputar bahasa dan sastra Aceh. Hal ini membuktikan bahwa bahasa dan sastra Aceh memiliki keunikan dan berpotensi besar untuk melahirkan para guru besar khususnya di Aceh, dan tidak terkecuali masyarakat internasional. Misalnya, Mark Durie seorang linguis dari University of Melbourne meneliti seputar morfologi (struktur bahasa) bahasa Aceh dan berhasil menerbitkan buku dengan judul Acehnese language (bahasa Aceh). Dalam bukunya tersebut memuat secara lengkap bagaimana struktur bahasa Aceh. Selanjutnya, linguis senior dari Aceh Abdul Ghani Asyik, berhasil menyelesaikan S-3 pada The University of Michigan dengan judul disertasi A Contextual Grammar of Acehnese Sentences. Dua tokoh tersebut telah membuktikan bahwa bahasa Aceh sangat menarik pada masyarakat internasional.  

Pendirian Prodi Bahasa dan Sastra Aceh di ISBI Aceh 
Wacana pembukaan program studi (Prodi) bahasa dan sastra Aceh telah lama digaung-gaungkan oleh para praktisi dan akademisi. Tujuan utama dari pendirian Prodi bahasa dan sastra Aceh adalah menjaga, melestarikan, dan membina bahasa dan sastra Aceh. Misalnya, rekomendasi dari Kongres Peradaban Aceh pada 2015 salah satunya adalah meminta perguruan tinggi untuk membuka program studi bahasa dan sastra 

Aceh. Akan tetapi, karena satu dan lain hal program studi bahasa dan sastra Aceh belum ada satupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan.  

Sebagai kampus dengan ciri khas seni dan budaya, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh mencoba melihat ini sebagai peluang dan kekhasan yang dimiliki oleh institusinya untuk menyelenggarakan program studi bahasa dan sastra Aceh. Keseriusan ISBI Aceh untuk membuka program studi bahasa dan sastra Aceh salah satunya terlihat dengan pelaksanaan focus group discussion (FGD) terkait penyusunan dokumen dan usulan program studi. 

Dalam FGD tersebut, penulis berkesempatan menjadi salah satu narasumber untuk memberikan masukan terkait dokumen untuk pengusulan program studi bahasa dan sastra Aceh. Kurikulum bahasa dan sastra Aceh yang disusun oleh ISBI Aceh benar-benar disusun berdasarkan kebutuhan dan realitas di lapangan. Hadirnya Prodi Bahasa dan Sastra Aceh diharapkan dapat melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina bahasa dan sastra Aceh. 

Peluang 
Pendirian program studi bahasa dan sastra Aceh pada ISBI Aceh akan menjadi tonggak kebangkitan bahasa Aceh. Apalagi saat ini Qanun Bahasa Aceh akan segera terbit. Rancangan Qanun tentang Bahasa Aceh dapat kita akses pada tautan https://dpra.acehprov.go.id/media/2022.08/rancangan_qanun_bahasa_aceh_rdpu1.pdf. Pendirian program studi bahasa Aceh diharapkan dapat melahirkan para linguis, peneliti, penerjemah, sastrawan, penulis, penyunting, dan penyuluh yang berkompeten. Tidak terkecuali, lulusan program studi bahasa dan satra Aceh akan menjadi guru bahasa Aceh setelah mengikuti program profesi guru. 

Program studi bahasa daerah sebenarnya telah diselenggarakan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Misalnya, Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan S-1 Pendidikan Bahasa Jawa. Tidak hanya jenjang S-1, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa justru membuka Prodi S-2 Pendidikan Bahasa Bali. Tentunya hal ini berbanding terbalik jika melihat fakta yang terdapat di Provinsi Aceh. Perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta tidak ada satu pun yang menyelenggarakan program studi bahasa dan sastra Aceh. 

Dampak dari tidak adanya perguruan tinggi yang melahirkan sarjana bidang bahasa dan sastra Aceh, mata pelajaran bahasa Aceh cenderung diajarkan oleh sarjana yang tidak berkompeten bidang bahasa dan sastra Aceh. Sejatinya, untuk menjadi pengajar bahasa dan sastra, diharuskan memiliki kemampuan bidang linguistik yang mumpuni. 
Di samping itu, guru bahasa haruslah memiliki empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis). Apabila bahasa Aceh diajarkan oleh pengajar yang tidak berkompeten, tidak salah bahasa Aceh ragam tulis yang berkembang saat ini tidak ada yang standar. Untuk itu, sangat diperlukan guru yang mengajar bahasa Aceh adalah lulusan dari program studi bahasa dan sastra Aceh. 

Dukungan 
Kekhawatiran yang agak besar terkait pendirian program studi bahasa dan sastra Aceh adalah tidak adanya peminat dan lapangan kerja lulusan dari program studi bahasa Aceh. Hal ini sebenarnya dapat terbantahkan dengan kurikulum yang dimiliki oleh program studi. Setiap perguruan tinggi saat mengusulkan program studi tentunya harus memenuhi instrumen pemenuhan syarat minimum akreditasi program studi. Ada tiga hal yang paling mendasar terkait pendirian program studi, yakni kurikulum, dosen, dan unit pengelola program studi. Ketentuan tersebut sepenuhnya diatur dalam peraturan perundangan sehingga lulusan dari program studi benar-benar memiliki kompetensi sebagaimana capaian profil lulusan (CPO) pada program studi. 

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sangat relevan dengan keadaan saat ini. Program studi yang akan diusulkan melalui kegiatan MBKM sangat mampu bersaing dan memperoleh pekerjaan karena telah dibekali pengetahuan dan pengalaman melalui kegiatan MBKM. Selain itu, program ini sepenuhnya didukung oleh pemerintah melalui 8 kegiatan MBKM, yakni (1) magang mahasiswa, (2) KKNT, (3) proyek kemanusiaan, (4) kegiatan wirausaha, (5) studi/proyek independen, (6) penelitian/riset, (7) pertukaran pelajar, dan (8) mengajar di sekolah. 

Sesuai dengan rancangan Qanun tentang Bahasa Aceh, pembinaan bahasa dan sastra Aceh secara eksplisit dijelaskan pada Pasal 15. Pada pasal tersebut diamanatkan bahwa pembinaan bahasa dan sastra Aceh meliputi (1) pengajaran pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, (2) penyelenggaraan kegiatan, (3) peningkatan kompetensi dan kuantitas guru Bahasa Aceh, (4) pengekspresian seni, (5) pembinaan komunitas dan sanggar, (6), penetapan hari tertentu untuk praktik penggunaan bagi seluruh lapisan masyarakat; dan (7) penetapan Hari dan Bulan Bahasa Aceh, Aksara Aceh, dan Sastra Aceh. Tidak terkecuali, pada ayat (4) Pasal 15 disebutkan mendorong dan mendukung pendirian Jurusan atau Program Studi Bahasa dan Sastra Aceh di perguruan tinggi. 

Kembali lagi pada bagian awal tulisan ini, sejak dua tahun terakhir sudah ada 4 profesor yang ditetapkan oleh Kemdikbudristek dalam kepakaran bahasa terkait riset bahasa dan sastra Aceh. Bahasa dan sastra Aceh merupakan khazanah kebahasaan yang dimiliki oleh seluruh warga Aceh. Melalui kegiatan tridarma kampus (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) diharapkan bahasa Aceh mendapat tempat di hati seluruh masyarakat Aceh. Ada puluhan bahkan ratusan yang berhasil memperoleh gelar sarjana, magister, bahkan doktor dengan riset bidang bahasa dan sastra Aceh. 

ISBI Aceh berhajat baik untuk membangkitkan bahasa dan sastra Aceh baik di level nasional maupun internasional. Hajat tersebut diwujudkan dengan pendirian program studi bahasa Aceh dan program studi sastra Aceh. Dukungan dan doa dari semua pihak sangat diharapkan agar pendirian program studi bahasa dan sastra Aceh ini dapat segera memperoleh izin dari Kemdikbudristek untuk penyelenggaraan program studi. Semoga lahirnya program studi bahasa dan sastra Aceh dari perguruan tinggi negeri ini menjadi kebanggaan kita semua. Semoga!
 

Sumber: Serambi Indonesia. Artikel selengkapnya dapat ditemukan pada tautan ini. 
 


Share:

List Jurnal Bidang Bahasa, Sastra, dan Pendidikan yang Ada di Indonesia

Bagi Anda yang ingin mencari ataupun mempublikasikan artikel bidang bahasa, sastra, atau pendidikan, berikut ini list jurnal yang bisa membantu Anda. 




2. BAHASTRA (terindeks DOAJ) http://journal.uad.ac.id/index.php/BAHASTRA
3. LENSA (terindeks DOAJ dan Sinta 3) http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/lensa
4. Kajian Linguistik dan Sastra http://journals.ums.ac.id/index.php/KLS
5. ILEaL (terindeks DOAJ dan SINTA 2) http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jeill
8. GRAMATIKA (terindeks DOAJ, Akreditasi Sinta 3) http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jurnal-gramatika
10. METALINGUA http://metalingua.kemdikbud.go.id (Teindeks DOAJ dan SINTA 2)
11. POETIKA: Jurnal Ilmu Sastra (terindeks DOAJ) https://jurnal.ugm.ac.id/poetika
12. JILEL http://usnsj.com/index.php/JILEL/index
13. KONFIKS http://journal.unismuh.ac.id/index.php/konfiks
14. KEMBARA http://ejournal.umm.ac.id/index.php/kembara/index (SINTA 3)
15. SEMANTIK http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/semantik
16. KOMPOSISI, http://ejournal.unira.ac.id/index.php/jurnal_komposisi
17. ARKHAIS http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/arkhais
18. KOMPOSISI http://ejournal.unp.ac.id/index.php/komposisi
19. Pena Indonesia https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi
20. SELOKA (terindeks DOAJ & SINTA 3) http:journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka
21. ARTIKULASI http://jurnal.upi.edu/artikulasi
22. BAHTERA http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/bahtera
23. LITERA (terakreditasi Dikti) http://journal.uny.ac.id/index.php/litera
24. SALINGKA (Terakreditasi SINTA 3) http://salingka.kemdikbud.go.id
25. RETORIKA http://ojs.unm.ac.id/index.php/retorika (DOAJ, Akreditasi Sinta 2)
26. PENA LITERASI https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasi
27. HORTATORI https://ejournal-pbi.unindra.ac.id/index.php/hortatori/
28. DEIKSIS http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Deiksis
29. TRANSFORMATIKA (DOAJ&SINTA) http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/transformatika
30. SEMIOTIKA https://jurnal.unej.ac.id/index.php/SEMIOTIKA
31. CARAKA http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/caraka
32. KANDAI http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kandai (terindeks DOAJ dan SINTA 2)
33. LITERASI https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/literasi
34. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/jpbsi/index
35. DEIKSIS (terindeks DOAJ) http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis
36. Lingua Cultura (Terakreditasi Dikti) http://journal.binus.ac.id/index.php/lingua
37. IJAL (terindeks Scopus) http://ejournal.upi.edu/index.php/IJAL
38. WIDYAPARWA http://www.widyaparwa.com/index.php/widyaparwa (terakreditasi SINTA 2)
39. ALAYASASTRA http://www.jurnal.balaibahasajateng.id/index.php/alayasastra




40. JALABAHASA http://www.jurnal.balaibahasajateng.id/index.php/jalabahasa
41. ATAVISME (Terindeks DOAJ dan SINTA 2) http://atavisme.kemdikbud.go.id
42. SAWERIGADING (Terakreditasi SINTA 2) http://sawerigading.kemdikbud.go.id
43. WACANA (terindeks Scopus) http://journal.ui.ac.id/index.php/wacana
44. RANAH (terindeks DOAJ dan SINTA 2) http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah
45. JENTERA (terindeks DOAJ) http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jentera
46. AKSARA (Terindeks DOAJ dan SINTA 2) http://aksara.kemdikbud.go.id/jurnal/
47. METASASTRA http://ejurnalbalaibahasa.id/index.php/metasastra (Terakreditasi SiNTA 4)
48. MADAH http://ejurnalbalaibahasa.id/index.php/madah (terakreditasi SINTA 3:
49. KELASA http://ejurnalbalaibahasa.id/index.php/kelas
50. UNDAS http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/undas 
51. TUAH TALINO http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/tuahtalino 
52. LOA http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/loa 
53. MEDAN MAKNA http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/medanmakna 
54. ‎Jurnal Pendidikan Bahasa http://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/bahasa/ 
55. SEBASA http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/sbs 
56. FENOLINGUA http://jurnal.unwidha.ac.id/index.php 
57. KREDO https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index 
58. AKSIS http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/aksis/scope 
59. FON https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON 
60. SUAR BETANG http://suarbetang.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/BETANG 
61. LINGUA FRANCA http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/lingua/index 
62. STILISTIKA http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Stilistika 
63. SKRIPTA http://upy.ac.id/ojs/index.php/pbsi 
64. Widyasastra (Sastra) www.widyasastra.com 
65. JP-BSI (JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA) (Terindeks DOAJ) http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JP-BSI 
66. KADERA BAHASA https://kaderabahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kaderabahasa 
67. PESONA (Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia) https://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona/index
68. Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran https://jurnal.unsur.ac.id/ajbsi 
69.Jurnalistrendi:Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Https://ejournal.unwmatatam.ac.id 
70. Bindo Sastra http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index 
71. SASTRANESIA http://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/sastra 
72. AKSARA (terindeks DOAJ, Copernicus, dan Sinta 2) http://aksara.kemdikbud.go.id
73. DIGLOSIA http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dl/index
74. PENA https://online-journal.unja.ac.id/index.php/pena/index
75. Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan (Kantor Bahasa Maluku Utara, terindeks Sinta) gramatika.kemdikbud.go.id
76. Lentera http://e-journal.hikmahuniversity.ac.id/index.php/lentera/index
77. Jurnal Pendidikan Seni, Bahasa, dan Budaya  http://ejournal.elbinajatim.com/index.php/jpsb
78. SASINDO Jurnal PBSI Universitas PGRI Semarang
http://journal.upgris.ac.id/index.php/sasindo
79. Jurnal Membaca http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca/index
80. Jurnal Widyaacarya (FKIP, Universitas Dwijendra, Denpasar)
http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyaaccarya
81. Magistra Andalusia (Sinta 4) (Pasca ilmu Sastra, FIB Universitas Andalas) http://magistraandalusia.fib.unand.ac.id
82. Jurnal Diksi, UNY https://journal.uny.ac.id/index.php/diksi
83. Jurnal Geram, UIR http://journal.uir.ac.id/index.php/geram
84. Jurnal Dinamika, URL https://jurnal.unsur.ac.id/dinamika
85.  Riksa Bahasa http://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs
86. Jurnal Disastra (Sinta 4), IAIN Bengkulu
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
87.  Jurnal Sasando, UPS Tegal, Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra http://sasando.upstegal.ac.id
88. Jurnal Bahasa jurnal.ppjb-sip.id
89. Bahtera Indonesia: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://bahteraindonesia.unwir.ac.id/index.php/BI
90. Jurnal Matapena http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/matapena
91. Jurnal Metabahasa http://journal.stkipyasika.ac.id/index.php/metabahasa/issue/view/1
92. Jubindo
http://jurnal.unimor.ac.id/JBI
93. Imajeri https://imajeri.uhamka.ac.id/imj
94.Jurnal Bahasa dan Sastra
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ibs
95. Diksa  https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jurnaldiksa
96. SIBISA https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SIBISA/
97. BASASTRA http://jurnal.uns.ac.id/basastra
98. Komposisi: Jurnal Bahasa, Sastra dan Seni
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/komposisi
99. Metamorfosis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://ejournal.unibba.ac.id/index.php/metamorfosis
100. METAFORA http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/METAFORA
101. Jurnal Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (JBIPA) http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/bipa
102. Jurnal Belajar Bahasa  http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BB
103. Jurnal Telaah http://journal.ummat.ac.id/index.php/telaah
104. Logat http://ejournal.fkip.unsri.ac.id/index.php/logat
105. Ghancaran http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/ghancaran/index
106. Estetik http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/estetik
107. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (JPBSI) Unnes https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi/ (Sinta 3)
108. Jurnal Sastra Indonesia (JSI) Unnes https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi (Sinta 3)
109. Bahtera (S5) http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera
110. Jurnal Lingko Kantor Bahasa NTT http://jurnallingko.kemdikbud.go.id/index.php/JURNALLINGKO
111. Jurnal Literatur IAIN Lhokseumawe https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/literasi 
112. Metamorfosa (S5) https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa
113. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra (S5) https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2B2/index
114. Jurnal Sarasvati https://journal.uwks.ac.id/index.php/sarasvati
115. JLER https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jler
116. Tabasa IAIN Surakarta http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/tabasa/article/view/2607
117. Parole (Jurnal Prndidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/index
118. Jurnal Cakrawala (sinta 4) Linguista https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/Cling
119. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha (Sinta 4) 
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS
120. Nusa: Jurnal Bahasa dan Sastra (Sinta 5), https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/index
121. Ruang Kata: Journal of Language and Literature Studies 
https://jurnal.umnu.ac.id/index.php/jrk
122. Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Sinta 3) https://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/ghancaran
123. MARDIBASA: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 
http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/jtbi

Share:

Ingin Tembus Scopus, Begini Langkah-langkah yang harus Anda Lakukan


Scopus merupakan pengindeks yang sangat populer di kalangan dosen dan peneliti. Setiap dosen dan peneliti kata Scopus mungkin tidaklah asing. Mereka berlomba-lomba untuk mempublikasikan artikelnya pada jurnal yang terindeks Scopus. Tidak jarang, para dosen/peneliti mengeluarkan biaya yang terbilang besar agar artikel yang ditulisnya dimuat di jurnal terindeks Scopus. Biaya tersebut dikeluarkan untuk membayar biaya publikasi (Article processing charge). Selain itu, biaya yang dikeluarkan digunakan untuk membayar jasa translate ataupun proofreading agar artikel yang akan dipublikasikan ditulis dengan kaidah bahasa Inggris yang tepat. 


Gambar 1. Tampilan ID Scopus

Melalui postingan ini, saya akan membagikan pengalaman bagaimana proses pengiriman artikel pada jurnal internasional terindeks Scopus hingga dipublikasikan. 

Langkah yang pertama dilakukan untuk mempublikasikan artikel pada jurnal internasional terindeks Scopus adalah mencari jurnal yang akan disubmit. Pastikan seluruh ketentuan seperti scope dan template jurnal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pengelola jurnal. Apabila hal ini tidak Anda lakukan, siap-siap artikel Anda akan ditolak secara langsung tanpa melewati tahapan review. Chief editor akan memerikan kelengkapan artikel, jika dirasa tidak sesuai dengan gaya selingkung jurnalnya, chief editor otomatis akan menolak tulisan Anda. 

Saya memilih jurnal Language, Discourse & Society karena bidang ilmu yang saya tuliskan berkaitan bahasa. Jurnal ini telah terindeks Scopus sejak 2019 dan oleh Sinta dikategorikan dalam Q-4. Artikel yang saya kirimkan saya submit pada laman OJS-nya. Pastikan seluruh identitas yang diharapkan oleh jurnal tersebut telah diisi pada laman OJS. 




Setelah artikel saya submit, langkah yang kita lakukan adalah menunggu hasil review oleh para reviewer. Saya menunggu selama 2 bulan hingga chief editor mengirimkan hasil review. Akan tetapi, setelah saya menunggu 2 bulan, hasil review belum dikirimkan. Saya selanjutnya menghubungi chief editor melalui email yang terdapat pada laman OJS jurnal mereka. 

Chief editor jurnal tersebut sangat baik. Ia membalas email yang saya kirimkan. Ia mengatakan bahwa ia kesulitan menemukan reviewer yang sesuai dengan bidang ilmu yang saya kami tuliskan. Setelah sebulan kemudian, chief editor memberitahukan kepada saya bahwa artikel kami diterima dengan beberapa perbaikan kecil (minor revision). 

Kami selanjutnya merevisi artikel tersebut sesuai dengan masukan yang diberikan oleh reviewer. Setelah saya mengirimkan perbaikan, saya juga menghubungi chief editor kembali. Saya meberitahukan bahwa saya telah mengirimkan perbaikan. 

Untuk kasus perbaikan kecil (minor revision), sering kali perbaikan hanya sekali. Akan tetapi, jika perbaikan yang lumayan banyak (mayor revision), kemungkinan chief editor akan mengirimkan kembali perbaikan kita ke reviewer untuk dinilai kembali. Apabila masih ada yang kurang, kita harus memperbaiki kembali artikel tersebut. 

Artikel yang saya kirimkan memerlukan waktu selama 6 bulan. Artikel pertama sekali saya submit pada bulan Mei. Artikel diterima pada bulan November dan dimuat pada Desember. Proses ini harus dilewati dan dilakukan oleh pengelola jurnal yang baik. 

Jangan sesekali Anda tergiur dengan langkah yang instan mengirimkan artikel pada jurnal predator ataupun jurnal abal-abal. Dipastikan artikel tersebut tidak dapat dipakai untuk ajuan lektor kepala ataupun professor jika jurnal tersebut terindakasi pelanggaran kode etik ilmiah. Oleh karena itu, ikuti proses dari masing-masing pengelola jurnal. 

Bagi Anda yang baru dan menginginkan data terkait jurnal terindeks Scopus, silakan cari di Scimago Journal Ranking ataupun Scopus. Adapun tautannya silakan Anda klik pada tautan di bawah ini. 

Share:

Proposal Lengkap Penelitian Dosen Pemula Bidang Bahasa yang Didanai oleh Kemdikbudristek


Metafora dalam Bahasa Aceh pada Media Sosial Instagram: Potensi dan Ancaman Ujaran Kebencian di Ruang Publik 


Metode 

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data komentar warganet pada media sosial Instagram. Data diambil dari kolom komentar Instagram pada akun (1) @serambinews, (2) @haba_acehbarat, (3) @aceh.viral, dan (4) @acehworldtime. Keempat akun tersebut dipilih karena memiliki ribuan jumlah pengikut dan merupakan media sosial yang aktif memberikan informasi kepada pengguna Instagram. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan selama 4 bulan dan setiap komentar warganet akan dicatat setiap harinya.

Untuk memperoleh hasil analisis yang mendalam, teks kebahasaan tersebut dianalisis secara hermeneutik dan semantis (makna). Analisis secara hermeneutik dilakukan untuk menafsirkan teks agar lebih mendekati kebenaran universal dalam kehidupan sosial masyarakat [20]. Adapun analisis semantik digunakan karena kajian ini berusaha mengkaji distribusi kosa kata yang membentuk jaringan makna dan jaringan konseptual dalam sebuah medan semantik [21].

Teknik Penganalisisan Data

Penganalisisan data penelitian dilakukan dengan tahapan (1) menyalin komentar pengguna Instagram yang mengandung metafora (2) mengklasifikasikan jenis metafora dan fungsi tuturan, (3) membuat analisis, dan (4) penarikan simpulan. Klasifikasi ujaran kebencian disesuaikan dengan Tabel 1. Bentuk dan Tingkatan Ujaran Kebencian.

Tabel 1. Nama, Bidang Keahlian, Rincian Tugas, dan Alokasi Waktu



Gambar Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Proposal penelitian selengkapnya silakan klik di sini!


Share:

Kumpulan Dasar Hukum Terkait Bahasa Indonesia




Bahasa Indonesia merupakan bahasa negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Penggunaan Bahasa Indonesia tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden.  Untuk lebih lengkpanya terkait undan-undang dan peraturan perundangan penggunaan bahasa Indonesia silakan klik tautan di bawah ini. 



Adapun bagian dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 yang menjelaskan tentang bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.  

BAB III BAHASA NEGARA 
Bagian Kesatu Umum 
Pasal 25 
(1)  Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. 
(2)  Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. 
(3)  Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa. 



Share:

Proposal Bidang Sosial yang Didanai oleh Kemdikbud


Manajemen Kemitraan Perguruan Tinggi Negeri Vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri untuk Meningkatkan Keterserapan Lulusan dalam Dunia Kerja di Kabupaten Aceh Barat

Ringkasan 


Penelitian ini berkaitan dengan manajemen kemitraan perguruan tinggi vokasi negeri dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk meningkatkan keterserapan lulusan dalam dunia kerja di Kabupaten Aceh Barat. Studi kasus dilakukan pada Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat. Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan di perguruan tinggi AKN Aceh Barat menunjukkan adanya masalah-masalah berkaitan dengan pelaksanaan program kemitraan yang belum berjalan secara efektif antara AKN Aceh Barat dengan DUDI sehingga menimbulkan tingkat keterserapan lulusan dalam dunia kerja menjadi tidak maksimal. Permasalahan ini juga dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah DUDI di Kabupaten Aceh Barat sehinga beberapa programprogram kemitraan yang telah direncakan sebelumnya oleh AKN Aceh Barat tidak dapat dilaksanakan. Di samping itu, minimnya jumlah jumlah lowongan kerja untuk lulusan D-II juga menjadi salah satu permsalahan keterserapan lulusan ke dalam dunia kerja. Atas
Gambar 1

dasar permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan suatu upaya dan strategi dalam mengembangkan dan menyelaraskan pengelolaan kemitraan antara AKN Aceh barat dengan DUDI sehingga mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baik teori maupun paraktik yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sehingga dapat bersaing dalam dunia kerja serta dapat memberikan manfaat terhadap DUDI karena memberikan peluang dalam mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang diharapkan dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh DUDI. Tujuan penelitian adalah 1). Mengetahui manajemen kemitraan AKN Aceh Barat dengan DUDI untuk meningkatkan keterserapan lulusan dalam dunia kerja di Kabupaten Aceh Barat, ditinjau dari aspek perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan Pengawasan/pengendalian (controlling). 2). Mengetahui upaya dan strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan dan menyelaraskan pengelolaan kemitraan antara AKN Aceh barat dengan DUDI, ditinjau berdasarkan lima syarat minimal link and match antara pendidikan vokasi dan dunia industri. 3). Mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat kemitraan antara AKN Aceh Barat dengan DUDI dalam meningkatkan keterserapan lulusan dalam dunia kerja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan data kualitatif. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, pertama pihak perguruan tinggi vokasi negeri dalam hal ini adalah AKN Aceh Barat , sedangkan pihak kedua adalah dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Luaran penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib penelitian ini adalah terpublikasinya artikel pada jurnal peringkat Sinta 3, Jurnal Public Policy sebagai luaran wajib. Adapaun hasil luaran tambahan penelitian ini adalah artikel pada conference/seminar internasional di pengindeks bereputasi (terbit dalam prosiding). Di samping itu, hasil penelitian ini nantinya juga akan membuat sebuah produk dalam bentuk dokumen berkaitan dengan alternatif solusi pemecahan masalah-masalah yang ada di AKN Aceh Barat tentang upaya dan strategi dalam mengembangkan dan menyelaraskan pengelolaan manajemen kemitraan perguruan tinggi AKN Aceh Barat dengan DUDI dalam meningkatkan keterserapan lulusan dalam dunia kerja. Selanjutnya, dokumen tersebut akan diserahkan kepada pihak-pihak yang dianggap memiliki keterkaitan dengan hasil penelitian sehingga dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, diantaranya adalah perguruan tinggi vokasi di Aceh Barat, DUDI yang menjadi mitra AKN Aceh Barat dan pemerintah daerah Kabupaten Aceh Barat.




Lata Belakang

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) saat ini banyak berasal dari jenjang pendidikan tinggi (Chaterine, RN:2021) (1). Kondisi ini menjadi cukup mencemaskan mengingat sekitar 40,24 persen dari pengangguran terdidik merupakan tamatan SMK dan diploma (Septian, MP:2022) (2). Hasil pengamatan awal terhadap salah satu perguruan tinggi vokasi negeri yang menyelenggarakan pendidikan Diloma II (DII), yaitu Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat menunjukkan adanya permasalahan berkaitan dengan rendahnya tingkat keterserapan lulusan ke dalam dunia kerja, hal ini dapat dilihat dari data lulusan/alumni yang telah bekerja dan belum bekerja menunjukkan tingkat keterserapan lulusan dalam dunia kerja masih tergolong rendah. Padahal, tuntutan dalam Renstra Kemdikbud 2020--2024 luaran dari PTN vokasi adalah meningkatkan keterserapan lulusan dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI) melalui kerjasama antara perguruan tinggi vokasi negeri dengan DUDI atau disebut dengan Link and Match (Renstra Kemdikbud, 2020:17) (3). Hal ini juga sesuai dengan pernyatan dari Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin yang mengharapkan kepada perguruan tinggi vokasi dapat memberi solusi terkait pengangguran dengan memperkuat kerja sama di bidang ketenagakerjaan (Ninditya, F :2022) (4). 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi menyebutkan ada lima syarat minimal agar link and match antara pendidikan vokasi dan dunia industri dapat terjadi, antara lain: 
  1. Pembuatan kurikulum bersama dimana kurikulum tersebut harus disinkronisasi setiap tahun dengan industri. 
  2. Pihak industri wajib memberikan guru atau dosen tamu. Minimal pengajaran dari dosen dan guru tamu ini dilakukan minimal 50 jam per semester. 
  3. Pemberian magang kepada siswa SMK dan mahasiswa vokasi dari industri yang dirancang bersama.
  4. Sertifikasi kompetensi mahasiswa. Sertifikat dibutuhkan untuk menunjukan level kompetensi lulusan vokasi. 
  5. Komitmen menyerap lulusan sekolah vokasi oleh industri (kemdikbud.go.id:2020) (5). 

Berdasarkan hasil pengamatan, dokumentasi dan wawancara awal secara singkat yang dilakukan di AKN Aceh Barat pada bulan Januari 2022 dengan merujuk kepada lima syarat minimal link and match di atas, terdapat beberapa permasalahan yang menjadi temuan, antara lain: 
  1. Belum adanya keterlibatan DUDI dalam menyusun perencanaan kurikulum pembelajaran sehingga hal ini dapat menimbulkan tidak adanya sinkronisasi antara kebutuhan kompetensi yang diharapakan oleh DUDI terhadap hasil pembelajaran yang dilakukan di AKN Aceh Barat. 
  2. Permasalahan lainnya juga ditemukan pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan oleh mahasiswa AKN Aceh Barat. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi awal melalui wawancara dengan mahasiswa peserta PKL menunjukkan tidak semua mahasiswa mengalami pengalaman PKL sesuai dengan harapan. Beberapa mahasiswa tidak mendapatkan lokasi penempatan PKL yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya sehingga mahasiswa kurang percaya diri dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di tempat PKL dan tentunya hal ini juga dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan DUDI terhadap mahasiswa dalam meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di tempat PKL sehingga dapat mempengaruhi tingkat antusis DUDI dalam menyerap tenaga kerja yang berasal dari lulusan AKN Aceh Barat menjadi menurun.
  3. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara singkat terhadap beberap dosen di AKN Aceh Barat, mengatakan bahwa selama ini AKN Aceh Barat belum pernah melakukan kegiatan penyusunan rencana program PKL mahasiswa secara bersama-sama dengan DUDI sehingga tujuan-tujuan dari progam PKL tidak dapat tercapai sesuai dengan harapan bersama. 
  4. Belum adanya pembuatan komiten bersama antara AKN Aceh Barat dengan DUDI dalam menyerap lulusan. Temuan permasalahan ini dapat dilihat dari dokumendokumen arsip tentang kerja sama AKN Aceh Barat. Permasalahan ini tentunya juga dapat berpengaruh tehadap rendahnya daya serap lulusan AKN Aceh Barat ke dalam dunia kerja. 
  5. Di samping itu, berdasarkan LAKIP atau Laporan Kinerja AKN Aceh Barat tahun 2021, menunjukkan bahwa hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target kesiapan kerja lulusan dikarenakan minimnya jumlah DUDI di Aceh Barat dan minimnya jumlah lowongan kerja untuk lulusan diploma dua (D-II) (6).

Berangkat dari uraian masalah di atas, menunjukkan adanya masalah-masalah berkaitan dengan pelaksanaan program kemitraan yang belum berjalan secara efektif antara AKN Aceh Barat dengan DUDI sehingga menimbulkan tingkat keterserapan lulusan dalam dunia kerja menjadi tidak maksimal. Permasalahan ini juga dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah DUDI di Kabupaten Aceh Barat sehinga beberapa program-program kemitraan yang telah direncakan sebelumnya oleh AKN Aceh Barat tidak dapat dilaksanakan. Di samping itu, minimnya jumlah jumlah lowongan kerja untuk lulusan D-II juga menjadi salah satu permsalahan keterserapan lulusan ke dalam dunia kerja. Atas dasar permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan suatu upaya dan strategi dalam mengembangkan dan menyelaraskan pengelolaan kemitraan antara AKN Aceh barat dengan DUDI sehingga mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baik teori maupun paraktik yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sehingga dapat bersaing dalam dunia kerja serta dapat memberikan manfaat terhadap DUDI karena memberikan peluang dalam mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang diharapkan dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh DUDI. 

Proposal selengkapnya klik di sini 
Share:

Contoh Proposal Penelitian Dosen Pemula Bidang Bahasa yang Didanai oleh Kemdikbudristek


Bagi dosen, mendapatkan hibah penelitian dari kementerian merupakan hal yang sangat diharapkan. Ada ribuan dosen yang berkompetisi untuk memperoleh hibah tersebut. Pada postingan ini, saya akan membagikan prosal saya yang pernah didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 2020 melalui Simlitabmas. Berikut ini cuplukan dari proposal penelitian. Untuk proposal penelitian terlampir pada bagian bawah.

Tangkapan layar catatan harian pada Simlitabmas



Metafora dalam Bahasa Aceh pada Media Sosial Instagram: Potensi dan Ancaman Ujaran Kebencian di Ruang Publik Penelitian Dosen Pemula

Ringkasan 
Metafora digunakan sebagai kiasan, persamaan, ataupun perbandingan terhadap kata maupun kelompok kata. Penggunaan metafora lazim digunakan oleh pengguna media sosial Instagram untuk memberikan komentar terhadap gambar ataupun video yang diposting oleh pengguna Instagram. Khususnya di Aceh, penggunaan bahasa Aceh dalam memberikan komentar pada Instagram lebih dominan digunakan karena memiliki nilai emosional yang tinggi. Penggunaan bahasa yang tidak terkontrol dapat melanggar dari surat edaran Kapolri tentang penanganan ujaran kebencian (hate speech). Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini mengkaji mengenai penggunaan metafora yang mengarah pada ujaran kebencian seperti, (1) penghinaan, (2) pencemaran nama baik, (3) penistaan, (4) perbuatan tidak menyenangkan, (5) memprovokasi, (6) menghasut, dan (7) menyebarkan berita bohong. Sumber data penelitian ini adalah komentar pengguna Instagram pada akun berita (1) @serambinews, (2) @haba_acehbarat, (3) @aceh.viral, dan (4) @acehworldtime. Keempat akun tersebut dipilih karena memiliki ribuan jumlah pengikut dan merupakan media sosial yang aktif memberikan informasi kepada pengguna Instagram. Teknik penganalisisan data dilakukan dengan tahapan (1) menyalin komentar pengguna Instagram yang mengandung metafora (2) mengklasifikasikan jenis metafora dan fungsi tuturan, (3) membuat analisis, dan (4) penarikan simpulan. Tingkat kesiapan teknologi (TKT) penelitian ini berada pada level 2 dengan target level 3. Hasil penelitian ini ditargetkan akan dimuat pada jurnal internasional bereputasi international Journal of Innovation, Creativity and Change ataupun jurnal nasional terindeks Sinta (2) Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra. Selain itu, penelitian ini akan dipresentasikan pada seminar nasional dengan luaran prosiding ber-ISBN.


LATAR BELAKANG 
Latar Belakang Masalah
Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan metafora dalam bahasa Aceh pada media sosial Instagram oleh para pengguna media sosial Instagram ataupun disebut Netizen (Internet + Citizen)[1] ataupun warganet (warga internet). Warganet sangat aktif memberikan komentar, baik berupa pendapat, kritikan, maupun saran terhadap postingan terkait foto ataupun video yang dibagikan akun Instagram media massa. Penggunaan bahasa yang tidak terkontrol, oleh pengguna Instagram cenderung berpotensi melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Hal itu disebabkan komentar yang diberikan oleh pengguna Instagram mengarah kepada (1) penghinaan, (2) pencemaran nama baik, (3) penistaan, (4) perbuatan tidak menyenangkan, (5) memprovokasi, (6) menghasut, ataupun (7) menyebarkan berita bohong [2].

... 

Untuk proposal lengkap silakan klik tautan di bawah ini. 

Rahmad Nuthihar
Share: