Dilma, 30, warga Desa Alue Naga Syiah Kuala, merasa
heran. Tiga ekor kambingnya tidak pernah kembali ke kandang. Sang
istri-pun kerap kali memaki dia perihal raibnya sang kambing.
Cuma satu kalimat yang istrinya pinta kepada Dilma. “Tolong cari
tahu apa yang terjadi dengan kambing kita. Kalau misalnya terlindas
mobil, pasti ada bangkainya. Namun kalau seperti ini, besar kemungkinan
kambing kita diambil pencuri,” tutur Dilma sambil menyerupai suara sang
istri.
Benar saja, Jumat (16/3), ketika orang banyak orang bergegas
menunaikan sholat jum’at di mesjid. Dilma dengan malu-malu mengaku
sengaja tidak menunaikan ibadah ‘haji kecil’ itu. Dia mengaku ingin
menyelidiki siapakah pencuri kambing di desa mereka selama ini.
Dilma-pun bergegas ke lokasi, dimana kambing-kambing miliknya biasa
merumput. Disana, dia mengedap bak detektif di film-film action.
Tak lama misinya berjalan, tiba-tiba satu unit mobil scarlet
dengan nomor polisi BL 759 KY berhenti tiba-tiba. Minubis berwarna merah
itu parkir di sembarang tempat. Sedangkan para penumpang didalamnya
seperti sedang mengamati sesuatu.
Dilma yang berada ditempat persembunyian-pun mulai curiga. Namun
dia ingin menunggu waktu yang tepat guna memergoki pelaku. Apakah
pemilik mobil itu benar sebagai pencuri kambing yang selama ini
meresakannya warga Alue Naga, atau bukan.
“Saat itu, saya bersembunyi dibalik semak dan saya sudah curiga
bahwa mobil itu adalah pencuri kambing yang selama ini,” papar dia lagi.
Kemudian secara tiba-tiba, seorang penumpang yang berpostur tubuh
gemuk membukakan pintu mobil tadi. Pria itu berjalan ke arah kambing
yang sedang merumput. Dengan gerak cepat, dia menangkap satu ekor
diantaranya, serta menyeretnya ke mobil.
Dilma kaget luar biasa. Secara spontan dia keluar dari tempat persembunyian dan berteriak. “Maling…maling..malingg,” teriak dia.
Teriakan tersebut dia lakukan sambil berlari mengejar pria gemuk
tadi. Tangannya memegang kayu balok dan mencoba menghantam kaca mobil.
Sedangkan pria gemuk yang tak lain adalah pencuri tersebut, langsung
mencoba menancap gas sekencang mungkin meninggalkan tempat kejadian
perkara.
Naas, teriakan Dilma tadi, rupanya di dengar oleh beberapa
penduduk setempat. Dilma dibantu sejumlah warga, kemudian langsung
mengejar pelaku. Aksi kejar-kejaran gaya Jackie Chen-pun terjadi di Alue
Naga pada Jum’at yang terik.
Kempulan asap hitam yang keluar dari knalpot mobil tua pencuri
tadi, cukup menambah sisi dramatis cerita Dilma. Dia bersama seorang
warga menaiki motor untuk mengejar pelaku. Sayangnya, maling ini pun
tidak mau menghentikan laju mobilnya itu.
Lagi-lagi naas, mobil pencuri ternyata kehabisan bensin, tepat
sebelum tiba di Jembatan Alue Naga. Oleh warga setempat, mereka langsung
dijadikan sasak tinju. Sedangkan para pencuri tadi, balas melawan
dengan menghajar penduduk. Seorang warga mengaku mendapat pukulan
balasan dari pencuri tadi.
“Pencuri ini juga membalas pukulan kami dan saya terkena tamparan
oleh pria pencuri,” kata Agam, salah seorang warga yang mengejar
pencuri.
Karena jumlah warga lebih banyak dari pencuri ini. Akhirnya, duet
tadi-pun duimenangkan oleh Dilma Cs. Sang pencuri ini pun bisa
ditaklukan. Tubuh pencuri tadi terlihat memar dan penuh luka saat
digiring ke Mapolsek Syiah Kuala. Dilma sempat mengaku merasa kasihan
untuk memukulinya lebih parah lagi.
“Kalau kami tidak ada pengertian, mungkin pencuri itu sudah mati kami pukul,” tandas Dilma.
Para pencuri tadi berjumlah empat orang. Mereka digiring oleh
warga ke Kantor Polsek Syiah Kuala guna menghindari main hakim sendiri.
Satu ekor kambing dan tali temali menjadi barang bukti, yang kini
diamankan.
Sayangnya, Ketika Harian Aceh menanyai nama-nama para pelaku ini.
Pihak kepolisian itu mengaku untuk saat ini dalam tahap pemeriksaan dan
belum bisa di sebutkan namanya. “Kami masih mengolah BAP kemungkinan
besok baru bisa kami paparkan namanya itu,” ujar seorang anggota
kepolisian setempat.
Sedangkan Dilma, mengaku sangat kesal karena ulah para pencuri
ini. Tidak hanya kambing manjadi incaran mereka. Tetapi sapi yang sudah
ukuran besar-pun pernah mereka curi. “Pencuri itu ayah dan anak kandung.
Kami mengharapkan mereka mendapat hukuman seberat-beratnya,” tutup
Dilma. Rahmat Nuthihar