Pedoman Penulisan Fonetik Bahasa Aceh

Penulisan fonetik dalam bahasa Aceh terbagi menjadi vokal, vokal sengau, diftong, dan konsonan.

Kegigihan Sang Teuku Umar dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Bagi penggemar sejarah tentu anda akan tertarik untuk membaca buku ini, sebagaimana buku ini mengisahkan tentang berbagai peristiwa panglima aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan...

Kebangkitan Bahasa dan Sastra Aceh

Harian Serambi Indonesia edisi, Jumat 16 Desember 2022 merilis berita dengan judul Mulai Dari Pemanfaatan Pangan Lokal Hingga Makna ‘Rateb Doda Idi’

Hermeneutika dan Positivisme Logis

Filsafat telah membawa perubahan yang begitu penting dalam dunia pendidikan.

Ingin Tembus Scopus, Begini Langkah-langkah yang harus Anda Lakukan


Scopus merupakan pengindeks yang sangat populer di kalangan dosen dan peneliti. Setiap dosen dan peneliti kata Scopus mungkin tidaklah asing. Mereka berlomba-lomba untuk mempublikasikan artikelnya pada jurnal yang terindeks Scopus. Tidak jarang, para dosen/peneliti mengeluarkan biaya yang terbilang besar agar artikel yang ditulisnya dimuat di jurnal terindeks Scopus. Biaya tersebut dikeluarkan untuk membayar biaya publikasi (Article processing charge). Selain itu, biaya yang dikeluarkan digunakan untuk membayar jasa translate ataupun proofreading agar artikel yang akan dipublikasikan ditulis dengan kaidah bahasa Inggris yang tepat. 


Gambar 1. Tampilan ID Scopus

Melalui postingan ini, saya akan membagikan pengalaman bagaimana proses pengiriman artikel pada jurnal internasional terindeks Scopus hingga dipublikasikan. 

Langkah yang pertama dilakukan untuk mempublikasikan artikel pada jurnal internasional terindeks Scopus adalah mencari jurnal yang akan disubmit. Pastikan seluruh ketentuan seperti scope dan template jurnal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pengelola jurnal. Apabila hal ini tidak Anda lakukan, siap-siap artikel Anda akan ditolak secara langsung tanpa melewati tahapan review. Chief editor akan memerikan kelengkapan artikel, jika dirasa tidak sesuai dengan gaya selingkung jurnalnya, chief editor otomatis akan menolak tulisan Anda. 

Saya memilih jurnal Language, Discourse & Society karena bidang ilmu yang saya tuliskan berkaitan bahasa. Jurnal ini telah terindeks Scopus sejak 2019 dan oleh Sinta dikategorikan dalam Q-4. Artikel yang saya kirimkan saya submit pada laman OJS-nya. Pastikan seluruh identitas yang diharapkan oleh jurnal tersebut telah diisi pada laman OJS. 




Setelah artikel saya submit, langkah yang kita lakukan adalah menunggu hasil review oleh para reviewer. Saya menunggu selama 2 bulan hingga chief editor mengirimkan hasil review. Akan tetapi, setelah saya menunggu 2 bulan, hasil review belum dikirimkan. Saya selanjutnya menghubungi chief editor melalui email yang terdapat pada laman OJS jurnal mereka. 

Chief editor jurnal tersebut sangat baik. Ia membalas email yang saya kirimkan. Ia mengatakan bahwa ia kesulitan menemukan reviewer yang sesuai dengan bidang ilmu yang saya kami tuliskan. Setelah sebulan kemudian, chief editor memberitahukan kepada saya bahwa artikel kami diterima dengan beberapa perbaikan kecil (minor revision). 

Kami selanjutnya merevisi artikel tersebut sesuai dengan masukan yang diberikan oleh reviewer. Setelah saya mengirimkan perbaikan, saya juga menghubungi chief editor kembali. Saya meberitahukan bahwa saya telah mengirimkan perbaikan. 

Untuk kasus perbaikan kecil (minor revision), sering kali perbaikan hanya sekali. Akan tetapi, jika perbaikan yang lumayan banyak (mayor revision), kemungkinan chief editor akan mengirimkan kembali perbaikan kita ke reviewer untuk dinilai kembali. Apabila masih ada yang kurang, kita harus memperbaiki kembali artikel tersebut. 

Artikel yang saya kirimkan memerlukan waktu selama 6 bulan. Artikel pertama sekali saya submit pada bulan Mei. Artikel diterima pada bulan November dan dimuat pada Desember. Proses ini harus dilewati dan dilakukan oleh pengelola jurnal yang baik. 

Jangan sesekali Anda tergiur dengan langkah yang instan mengirimkan artikel pada jurnal predator ataupun jurnal abal-abal. Dipastikan artikel tersebut tidak dapat dipakai untuk ajuan lektor kepala ataupun professor jika jurnal tersebut terindakasi pelanggaran kode etik ilmiah. Oleh karena itu, ikuti proses dari masing-masing pengelola jurnal. 

Bagi Anda yang baru dan menginginkan data terkait jurnal terindeks Scopus, silakan cari di Scimago Journal Ranking ataupun Scopus. Adapun tautannya silakan Anda klik pada tautan di bawah ini. 

Share: