Metafora dalam Bahasa Aceh pada Media Sosial Instagram: Potensi dan Ancaman Ujaran Kebencian di Ruang Publik
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data komentar warganet pada media sosial Instagram. Data diambil dari kolom komentar Instagram pada akun (1) @serambinews, (2) @haba_acehbarat, (3) @aceh.viral, dan (4) @acehworldtime. Keempat akun tersebut dipilih karena memiliki ribuan jumlah pengikut dan merupakan media sosial yang aktif memberikan informasi kepada pengguna Instagram. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan selama 4 bulan dan setiap komentar warganet akan dicatat setiap harinya.
Untuk memperoleh hasil analisis yang mendalam, teks kebahasaan tersebut dianalisis secara hermeneutik dan semantis (makna). Analisis secara hermeneutik dilakukan untuk menafsirkan teks agar lebih mendekati kebenaran universal dalam kehidupan sosial masyarakat [20]. Adapun analisis semantik digunakan karena kajian ini berusaha mengkaji distribusi kosa kata yang membentuk jaringan makna dan jaringan konseptual dalam sebuah medan semantik [21].
Teknik Penganalisisan Data
Penganalisisan data penelitian dilakukan dengan tahapan (1) menyalin komentar pengguna Instagram yang mengandung metafora (2) mengklasifikasikan jenis metafora dan fungsi tuturan, (3) membuat analisis, dan (4) penarikan simpulan. Klasifikasi ujaran kebencian disesuaikan dengan Tabel 1. Bentuk dan Tingkatan Ujaran Kebencian.
0 komentar:
Post a Comment